Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tanya Jawab Beasiswa S1 Arab Saudi 2023

Beasiswatalk.com - Sistem pendaftaran beasiswa S1 Universitas di Arab Saudi tahun 2023 terbilang baru. Karena pada edisi sebelumnya, pendaftaran dilakukan di masing-masing portal kampus.
Tentu ini menjadi kabar gembira, karena lebih efisien, tentu juga memudahkan para penuntut ilmu untuk belajar di universitas impian di negara Arab Saudi. 

Namu sebelum mendaftar, ada baiknya untuk membaca pedoman dan pertanyaan yang Sering diajukan, antara lain;

1. Bagi Pendaftar yang telah mendaftar pada tahun 1444 H, apakah perlu membuat akun baru pada periode pendaftaran 1445 H ini?

Tidak Perlu. Satu akun pendaftaran mewakili satu alamat email dan satu nomor passport. Pendaftar lama tidak perlu menggunakan email lain ataupun membuat Passport Baru untuk mengajukan Pendaftaran pada periode yang baru. Akun yang sudah dimiliki bisa langsung digunakan untuk pengajuan setiap tahunnya.
Jika anda sudah dinyatakan “diterima” (berstatus maqbul) secara final pada salah satu universitas, sistem akan secara otomatis membuat akun tidak dapat membuka formulir pengajuan baru.

2. Apakah Passport dibuat sebelum melakukan pendaftaran atau setelah diterima?

Passport dibuat sebelum melakukan pendaftaran sebagai bagian dari syarat pemberkasan pendaftaran. Jangan lupa siapkan surat pengantar dari sekolah atau lembaga untuk dapat meyakinkan petugas imigrasi dalam menyetujui pengajuan pembuatan passport mu. Berpakaianlah yang rapi, sopan, baik dan tidak mecolok pada saat proses mendatangi kantor imigrasi. Cek kembali apakah perlu dilakukan pendaftaran online untuk mendapatkan nomor antrian.

3. Berkas-berkas apa saja kah yang harus diterjemahkan? 

Untuk pendaftaran pada kampus-kampus di Arab Saudi, Dokumen yang diterjemahkan adalah seluruh dokumen yang masih berbahasa indonesia ke dalam bahasa arab. Dokumen seperti Ijazah, Transkrip Nilai, Surat Rekomendasi dan dokumen lainnya yang sudah dalam bahasa Arab, tidak perlu diterjemahkan lagi pada tahap pendaftaran. 
Pengecualian Penerjemahan hanya diberikan kepada dokumen identitas (Passport dan KTP).

4. Bagaimana cara pengisian Dokumen Asli dan Dokumen Terjemahan Bahasa Arab, jika Dokumen Aslinya sudah diterbitkan langsung dalam bahasa Arab?

Pendaftar bisa langsung mengunggah dokumen Asli yang sudah dalam Bahasa Arab tersebut pada kedua kolom unggah (Asli dan Terjemahan) dengan file yang sama.


5. Apakah berkas terjemahan (untuk beasiswa kampus Saudi) harus dilegalisir (Apostille) pada saat menggunggah pendaftaran? Bagaimana cara dan dimana prosesnya?

Pada pendaftaran ke kampus-kampus di Arab Saudi, Legalisir / Apostille yang dimaksudkan adalah Apostille dari hasil Terjemahan Ijazah.
Legalisir atau Apostille hanya perlu dilakukan pada tahapan setelah kandidat dinyatakan telah diterima. Dikerjakan bersamaan dengan proses pengajuan Visa, tepat sebelum kandidat berangkat. Sehingga setiba di Kampus, berkas-berkas telah dilegalisir sesuai ketentuan.
Pada tahapan pendaftaran tidak perlu dilegalisir (Apostille) dan proses Legalisir (Apostille) ini tidak pula meningkatkan peluang seseorang diterima.

Pada tahapan pendaftaran, cukup Terjemahkan saja seluruh dokumen yang masih dalam Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Arab. Dan Dokumen hasil terjemahan ini sudah siap digunakan untuk pengajuan pendaftaran.

6. Apakah yang membedakan antara SKKB dan SKCK ? Dan apakah keduanya harus diterjemahkan?

SKKB pada umumnya dikeluarkan oleh pihak Sekolah, terdapat judul surat yang jelas tertera “Surat Keterangan Kelakuan Baik (SKKB).” Pendaftar bisa mendapatkan format dan contoh SKKB di mesin pencarian seperti google. SKCK dikeluarkan oleh pihak kepolisian.

Pendaftar yang kesulitan mendapatkan dokumen SKKB (misalnya dikarenakan alumni dengan jarak kelulusan yang telah jauh), dipersilahkan mendapatkan dokumen SKKB dari lembaga tempat ia bernaung saat ini (kampus atau ia tempat bekerja/mengajar). SKKB adalah dokumen yang berbeda dengan surat rekomendasi.

SKKB dan SKCK pada pendaftaran, wajib diterjemahkan ke dalam bahasa Arab melalui penerjemah tersumpah apabila dokumen masih dalam Bahasa selainnya.

7. Bagaimana pemecahan masalah terkait pembuatan SKCK pada kondisi pendaftar yang sedang tidak berada di lokasi domisili saat ia sedang mencoba mengumpulkan berkas?

Di Indonesia, SKCK hanya bisa diproses pada lokasi domisili KTP.
Namun pada pembuatan SKCK di Mabes Polri Jakarta, pengajuannya tidak harus sesuai dengan domisili (Jakarta). Pengajuan bisa dilakukan oleh siapapun oleh seluruh Warga Nergara Indonesia.

Adapun untuk SKCK Polda, Polres dan Polsek memang hanya bisa diproses pada lokasi domisili KTP.

Untuk pembuatan SKCK baru (Polda, Polres dan Polsek), pembuatannya bisa diwakilkan asalkan memiliki rumus 3 jari. Pendaftar bisa melakukan penyetakan rumus 3 jari di kantor polisi terdekat Pendaftar, kemudian kirim dokumen itu ke sanak kerabat di alamat domisili, kemudian meminta bantuan mereka untuk membuat SKCK ke kantor polisi domisili Pendaftar dengan rumus 3 jari sebagai dokumen pelengkap.

Untuk perpanjangan SKCK (Polda, Polres dan Polsek), perpanjangan bisa diwakilkan oleh orang lain dengan menggunakan SKCK lama. Silahkan komunikasikan dengan kantor polisi tujuan domisili untuk lebih detailnya.
Buatlah SKCK dengan tujuan "melanjutkan pendidikan" tidak perlu spesifik memberitahukan untuk kuliah di timur tengah atau luar negeri. Agar proses pembuatannya tidak dipersulit. Namun, apabila sudah terlanjur tertulis demikian (melanjutkan kuliah di Luar Negeri), maka tidak mengapa.

8. Dokumen apa sajakah yang memiliki batas kadaluarsa (tidak boleh digunakan apabila sudah melewati waktu)?

Dokumen yang harus diperhatikan masa berlakunya, antara lain: Passport (tidak boleh kurang dari setahun sebelum kadaluarsa), Surat Keterangan Sehat (maksimal 6 bulan sejak diterbitkan) dan SKCK (tidak boleh melebihi waktu kadaluarsa).

9. Apakah Surat Kesehatan harus merupakan hasil Medical Check Up (MCU) secara keseluruhan dengan melakukan pemeriksaan penyakit spesifik seperti Sipilis, TBC, Hepatitis, HIV AIDS dsb?

Harap diketahui bahwa, Pendaftar haruslah bebas dari Penyakit Menular Berbahaya jika hendak melanjutkan Pendidikan di Kerajaan Arab Saudi. Nantinya Calon Mahasiswa Baru akan menjalankan beberapa kali rangkaian Medical Check Up (MCU) sebelum prosesnya, hingga tiba ia di masa perkuliahan.

Namun Pemeriksaan ini, tidaklah dibebankan pada saat pendaftaran. Pada proses pengajuan pendaftaran kampus-kampus di Arab Saudi, surat sehat dapat diambil dari puskesmas, klinik, dokter umum atau Rumah sakit dengan format sederhana. Pemeriksaan MCU lengkap hanya akan dilakukan apabila pelamar sudah dinyatakan diterima dan hendak melakukan proses pengambilan visa.

10. Apakah yang dimaksud dengan Transkrip nilai itu adalah Nilai Raport atau Nilai di belakang Ijazah?

Definisi umum transkrip nilai adalah nilai yang terlampir dengan keluarnya ijazah. Sehingga yang dimaksud di sini adalah nilai di belakang ijazah.

11. Apa yang dimaksud dengan Kartu Identitas atau Keterangan Profil Orangtua?

Yang dimaksud dengan Kartu Identitas atau Keterangan Profil Orangtua adalah KTP atau Passport orangtua. Jika orangtua tidak memiliki KTP/Passport, maka dokumen yang diunggah bisa digantikan adalah Surat Keterangan dari Pemerintah tentang informasi kependudukan Orangtua. Jika Orangtua sudah wafat, maka dokumen identitas ini dapat menggunakan Akte Kematian. 

12. Apakah dengan menggunakan jasa pendaftaran berbayar yang ditawarkan agen-agen yang beredar di sosial media, dapat memperbesar peluang saya untuk dapat diterima di Universitas Saudi?

Perlu diketahui pada dasarnya pendaftaran ini bisa dilakukan secara mandiri dengan upload beberapa dokumen online. Jasa murosalah atau apply seperti ini tidak memperbesar peluang untuk diterima di universitas Saudi. Namun jasa isi bisa diterapkan bagi kamu yang tidak ingin repot dengan rumitnya pemberkasan online, lebih efisien waktu, dan meminimalisir kesalahan saat upload berkas karena dilakukan pihak yang lebih mengerti.

Salah satu jasa murosalah yang bisa membantu mendapaftarkan program beasiswa ini adalah penerjemah An-Nur. 

13. Pada proses pengunggahan Dokumen Surat Rekomendasi, apabila kita memilih lima kampus sekaligus dan formulir hanya memberikan slot Surat Rekomendasi sebanyak satu buah, maka kampus mana yang harus kami tulis pada surat rekomendasi ini?

Pertama, anda bisa gunakan semua surat rekomendasi kampus yang sudah anda miliki, meski tidak sesuai dengan kampus yang anda pilih. Artinya, surat rekomendasi tidaklah dibatasi maksimal hanya 1 (satu) buah saja, namun bisa sebanyak-banyaknya. Asalkan kapasitas maksimal file PDF setelah digabungkan masihlah di bawah 2 MB.

Kedua, jika masih ada waktu, agar usahakan anda membuat surat rekomendasi yang tidak secara spesifik menuliskan nama kampus. 
Contoh 1, nama kampus diganti dengan: "Untuk melanjutkan pendidikan ke Arab Saudi".
Contoh 2, badan surat bisa ditulis:

Format Surat Rekomendasi Bebas. Tidak wajib mengikuti contoh-contoh di atas. 
Ketiga, Dokumen rekomendasi anda akan kurang nilainya jika tidak dalam Bahasa Arab. Atau tidak disertakan Terjemahan Bahasa Arabnya.
Surat rekomendasi dari pihak-pihak yang berbeda ini, agar digabungkan semuanya dalam satu file pdf.

14. Bagaimana cara mengetahui dan memilih universitas yang tersedia?

Dalam hal ini penting untuk membaca dan memahami terlebih dahulu profil universitas-universitas di Arab Saudi beserta trik memilihnya di sini 

Sumber: minhatiy.com
[ klik disini 1X ] [ close ]